Himbio FMIPA Unila Gelar Program Desa Binaan 2024 di Kertosari
Cindy Adelia
7/16/20241 min read
Sumber gambar: Unila.ac.id
rakanila.com (16/07/2024) – Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) menggelar program Desa Binaan 2024 yang berlokasi di Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin, 15-16 Juli 2024.
Desa Binaan merupakan program yang diselengarakan mahasiswa dengan kegiatan memberikan bantuan edukasi yang dapat mendukung potensi di suatu desa. Kegiatan mengusung tema “Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai Upaya Preventif Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan”.
Kegiatan ini dilatar belakangi dengan banyaknya kasus Demam Berdarah (DBD) yang telah banyak menyerang warga dan mengganggu aktivitas warga. Kasus yang terjangkit penyakit DBD di Desa Kertosari sebanyak 19 kasus di antaranya delapan laki-laki dan 11 perempuan.
Dilansir dari Unila.ac.id, pada hari pertama terdapat penyampaian materi Dr. Endah Setyaningrum, M.Biomed., terkait penyakit DBD dan pencegahannya. Penyakit DBD adalah penyakit yang ditularkan dari virus Dengue yang akan menyerang sel pembeku darah, sehingga mengakibatkan komplikasi serius. Penyakit ini harus ditindaklanjuti dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Hari kedua, terdapat penyampaian materi terkait penyakit DBD dan pencegahannya, serta praktik PSN dengan menerapkan metode 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur, dipandu Panitia Desa Binaan Himbio FMIPA di SMAS Assalam Kertosari, SMPN O1 Tanjung Sari, dan SDN 02 Kertosari.
Ketua Himbio FMIPA, M. Aqwam Nugraha, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini dapat membawa manfaat positif bagi masyarakat Desa Kertosari. Ia juga berharap mahasiswa dapat berkontribusi aktif dalam mengedukasi dan membagikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, sehingga dapat diaplikasikan secara nyata di tengah masyarakat.
“Semoga program ini dapat menjadi upaya preventif penyakit DBD di Desa Kertosari. Selain itu menjadi dampak yang baik bagi Desa Kertosari karena penyakit DBD ini sangat berisiko, sebagai mahasiswa kita akan mengupayakan dan mengedukasi dari ilmu yang kita miliki dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Penulis: Cindy Adelia
Penyunting: Putri Nabila Reta